SAT BRIMOB POLDA KALTENG SIAP MENGAMANKAN PEMILIHAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015........... HUT BHAYANGKARA KE 69 TAHUN 2015 MELALUI REVOLUSI MENTAL POLRI SIAP MEMANTAPKAN SOLIDITAS DAN PROFESIONALISME GUNA MENDUKUNG PEMBANGUNAN NASIONAL

Selasa, 25 November 2014

JIBOM










PENGENENALAN BAHAN PELEDAK ( HANDAK )
PENGERTIAN BAHAN PELEDAK ( HANDAK )
Sesuai dengan KEPPRES NO. 125 TH 1999 PASAL 1 
Bahan peledak adalah: bahan atau zat yang berbentuk padat, cair, gas atau campurannya yang apa bila di kenai aksi berupa panas, benturan atau gesekan akan berubah secara kimiawi menjadi zat - zat yang lebih stabil yang sebagian besar atau keseluruhannya berbentuk gas dan perubahan tersebut berlangsung dalam waktu singkat disertai efek panas dan tekanan yang sangat tinggi.
Bahan peledak dapat dibedakan berdaarkan kecepatan rambat ledakan (velocity of detonation) dan kekuatan ledakan :
a) Bahan peledak berkekuatan rendah ( low Exlosive )
ciri-cirinya:
- kecepatan daya rambat ledakan 331,7 meter /detik ( dibawah kecepatan suara )
- proses ledakannya tidak spontan.
- sifatnya terbakar ( pembakaran cepat )
- dapat meledak apa bila dalam kemasan tertutup
- dapat di picu dengan api.
contoh: black powder, smokless powder, flas powder dll.

b) bahan peledak berkekuatan tinggi ( high explosive )
- kecepatan daya rambat ledakan diatas 331,7 meter/detik ( diatas kecepatan suara)
- proses ledakannya spontan
- sifatnya menghancurkan
- dapat meledak tanpa cassing/wadah tertentu
- terjadinya ledakan dipicu dengan detonator.
conto: TNT, RDX,C4,FLEK E DLL

C)Bahan peledak initiator
- penggunaanya tebatas
- sangat peka dari segala aksi berupa panas, benturan dan gesekan.
- sifatnya menghancurkan.
- dipergunakan sebagai isian detonator.

Berdasarkan wujud dan bentuknya :
a) bahan peledak serbuk, contoh : misiu, serbuk petasan, serbuk hitan, anfo dll.
b) bahan peledak semi plastik contoh: dinamit, power gell, daya gell dll
c) bahan peledak Plastik contoh: emulision explosive, c1-c4 dll.

berdasarkan penggunaannya :
a) bahan peledak komersial (komersial explosive) yaitu bahan peledak yang 
dipergunakan untuk kepentingan industri 
b) bahan peledak Militer ( militery explosive ) adalah bahan peledak yang di
pergunakan untuk kepentingan militer. 


LEDAKAN.
Definisi ledakan.
Ledakan adalah proses terlepasnya energi / gas secara mendadak disertai oleh suhu yang tinggi, goncangan yang hebat dan suara yang sangat keras.

Jenis ledakan ada 3 yaitu :

a. Ledakan mekanis adalah terjadinya ledakan akibat peralihan suhu pada suatu bahan 
secara berangsur - angsur yang mengakibatkan tekanan yang sangat tinggi 
sehingga melampaui batas kemampuan daya tahan struktur kemasan.
contoh ledakan ketel uap, ledakan ban pecah dll

b. Ledakan kimia adalah suatu ledakan yang terjadi akibat adanya perubahan struktur 
kimia padat, cair, gas atau campurannya yang berlangsung dalam waktu yang singkat 
secara keseluruhannya berubah menjadi gas dengan disertai efek panas dan tekanan 
yang sangat tinggi.

c. ledakan nuklir adalah suatu ledakan yang terjadi akibat reaksi fisi nulir ( 
pembelahan inti atom ) dan fusi nuklir ( penggabungan inti atom).

EFEK LEDAKAN.
Ada 5 efek/dampak dari ledakan yaitu:
1. over pressure ( tekanan yang berlebihan )
pada suatu ledakan bom akan menimbulkan perubahan tekanan udara secara 
tiba-tiba dan sangat signifikan diareal ledakan dari tekanan udara normal
sebelumnya.

2 fragmentation ( pecahan ) 
dalam ledakan bom pasti akan menimbulkan kehancuran kemasan atas benda - benda 
di sekitar areal,pecahan tersebut akan berhamburan dan dapat mengenai sasaran
disekitarnya.

3.Impact ( daya dorong) 
dalam suatu ledakan bom sudah pasti terjadi kuatan yang sangat berlebihan 
sekitar areal ledakan sehingga menimbulkan runtuhnya tembok,tumbangnya pohon dan 
menerbangkan benda - benda yang ada disekitarnya.
4.panas ( Heat) 
dalam suatu ledakan bom dapat kita lihat kilatan api seperti kita ketahui api 
tersebut menimbulkan panas.

5.Biologi, kimia radiologi.
bahan peledak terbuat dari beberapa unsur kimia jadi setiap terjadi ledakan 
kemungkinan besar akan meninggalkan sisa - sisa kimia, sehingga dampak dari 
sisa -sisa bahan kimia akan tertingal.

Senin, 24 November 2014






SINERGI POLRI  dan  TNI Joget Bareng

Polda Kalteng dan Korem 102 Panju Panjung  berbaur di Bundaran Besar Palangka Raya

ADA pemandangan cukup menyita perhatian di Bundaran Besar, Minggu (9/11) pagi. Ratusan orang berpakaian loreng-loreng bercampur cokelat dan Hitam BRIMOB, membanjiri bundaran.   
Ya, para anggota Korem 102 Panju Panjung dan anggota Polda Kalteng shabara Brimob , adu joged. Bukan untuk bersaing, melainkan menjalin silaturahmi.
Korem mengerahkan pasukan Batalyon Yonif 613 Antang, Kodim 1016/Plk dan unsur lainnya di TNI, Polda menurunkan Brimob serta Sabhara. Masing-masing dipimpin komandan wilayah; Danrem 102 Panju Panjung  Kolonel Kav Sulaiman Agusto dari TNI, dan Kapolda Kalteng Brigjen Bambang Hermanu Beserta Kasat Brimob Kombes Pol Abdul Hasyim  Tak ketinggalan, Wakil Wali Kota Mofit Saptono juga turut hadir.
Tapi jangan salah, unjuk kekuatan ini bukan sebagai aksi bentrok aparat. Dua kekuatan besar ini berbaur untuk mengikuti senam bersama dan joged bareng.
“Selain dalam rangka menyambut Hari Pahlawan yang jatuh 10 November dan HUT BRIMOB Ke 69 Tahun 2014, kegiatan ini juga untuk menjalin kebersamaan TNI-Polri dengan masyarakat,” terang Kapolda Kalteng Brigjen Pol Drs Bambang Hermanu.
Menurutnya, TNI dan Polri tetap solid dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Kalteng. Ini dibuktikan mereka dapat bersatu dan berbaur menggelar acara bersama.
Dandrem 102/Pjg Kol Kav Sulaiman Agusto mengatakan, selain jelang hari pahlawan, acara ini menepis pemberitaan bahwa TNI dan Polri itu tidak bisa bersinergi.
“Tak ada masalah sama seperti yang dikatakan Kapolda Kalteng bahwa TNI dan Polri bisa bahu membahu dan selama ini kedua instansi saling bahu menbahu hanya saja beberapa waktu lalu itu oknum anggota saja,” ujar Agusto.
Ditambahkan Agusto, kegiatan yang pertama kalinya digelar ini, setidaknya dapat ditiru jajaran di kabupaten kota.
“Kegiatan yang dilaksanakan ini bagus dan patut dicontoh karena kedua aparat keamaanan ini bisa bekerja sama,” tegas Mofit Saptono.
diperkirakan ada sekitar 2.000 peserta senam bersama dari TNI-Polri. Itu belum termasuk masyarakat yang ikut 


 

SEJARAH TERBENTUKNYA SATBRIMOB POLDA KALTENG


SEJARAH TERBENTUKNYA 
SATBRIMOB POLDA KALTENG



Karena situasi dan kondisi Kamtibmas pada tahun 1945 yang tidak menentu diseluruh wilayah Indonesia, Polri di tuntut untuk ikut ambil bagian dalam mempertahankan kemerdekaan Negara RI. Maka pada tanggal 14 Nopember 1945, Polri membentuk satuan pendobrak yang merupakan cikal bakal berdirinya Sat Brimob. Keberadaan Brimob kala itu ternyata cukup berhasil, sehingga pada perkembangannya satuan Brimob mulai disebarkan diseluruh Indonesia, tidak terkecuali di wilayah Kalimantan.

 Pada jaman perjuangan, di Kalimantan Selatan ternyata sudah terbentuk pasukan inti Polri yang diberi nama Mobile Brigade (Mobbrig) Polisi Negara. Warga Kalsel lebih mengenal dengan sebutan ”Polisi Kilat”. Sedangkan di Jawa sebutannya ”Polisi Istimewa” yang pada akhirnya menjadi MB alias Mobrig. Polisi Kilat di Banjarmasin langsung dibawah komando Kepala Polisi Komisaris Kalimantan Selatan ( K.P. Kom. Kalsel ).

           Pada Desember 1950, datang satu pleton berkekuatan 45 orang dari Mobile Brigade Besar (MBB) Surabaya di bawah pimpinan Pembantu Inspektur Polisi Kelas II Muhari. Pada Januari 1951 dibentuklah pasukan inti Polri di Banjarmasin dengan nama Mobbrig Rayon Kalsel. Anggotanya terdiri dari gabungan Polisi Kilat Banjarmasin dengan I pleton MBB Surabaya. Maka jadilah Kompi 5115 Mobbrig Rayon Kalsel dengan Dankinya Inspektur Polisi Kelas II R ABDUL RAHMAN.

           Pada tahun 1951 mendapat tambahan satu kompi dari pendidikan Mega Mendung Bogor dengan nama Mobrig Reserve (Mobrig Cadangan) menjadi Kompi 5163 di Martapura. Namun pada akhirnya pindah ke Guntung Payung pada tahun 1953 hingga sekarang, yang saat itu pejabat Dankinya adalah Inspektur Polisi Kelas II PUDJIHARTO.

           Pada tahun 1954 mendapat tambahan 3 Kompi dari Jawa, Maka terbentuklah Mobrig Rayon Kompi 5482 dan 5488 di Rantau, serta Kompi 5489 di Martapura. Dengan tambahan 3 Kompi maka pada tahun 1960 terbentuklah 2 Batalyon Mobbrig di bawah koordinator dan inspeksi 108 (KOIM 108) Kalimantan yang berkedudukan di Banjar Baru. Dua batalyon baru itu adalah, batalyon 822 berkedudukan di Guntung Payung, terdiri dari kompi 5115, kompi 5163 dan kompi 5489, serta batalyon 832 berkedudukan di Pagat Barabai yang terdiri dari Kompi 5481 dan Kompi 5488.

           Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI tanggal 14 Nopember 1961 sebutan Mobrig dirubah menjadi Brimob (Brigade Mobil). Bersamaan dengan itu Presiden menganugerahkan penghargaan tertinggi bagi Korps Brimob sebuah Pataka dengan nama ”NUGRAHA SAKANTRI YANA UTAMA”, pada suatu upacara HUT Brimob. Perubahan selanjutnya KOIM menjadi KOMOBDA / KOBRIMOBDA (Komando Resimen Brigade Daerah), yang akhirnya berubah menjadi Resimen Brimob. Sedangkan Resimen VIII Brimob Kalimantan pada waktu itu membawahi 4 Batalyon Brimob yaitu Yon 822 berkedudukan di Guntung Payung-Kalsel, Yon 823 di Barabai-Kalsel, Yon 836 berkedudukan di Pontianak-Kalbar, Yon 837 berkedudukan di Balikpapan-Kaltim.

            Pada tahun 1972  dengan adanya Skep Kapolri No. Pol. : Skep / 05 / III / 1972  diadakan reorganisasi dan fungsionalisasi Brimob seluruh Indonesia. Pelaksanaannya Resimen VIII Brimob Kalimantan dilebur menjadi satuan-satuan Brimob, Tiap Polda memiliki Satuan Brimob, Tiap Satuan Brimob membawahi satu Kompi berdiri sendiri.

           Keberadaan Satuan Brimob di wilayah Kalteng berawal pada tanggal 08 Februari 1995 pada saat itu Kapolda Kalselteng mengeluarkan Surat Keputusan Kapolda No. Pol.             Skep 03. B – A / II / 1995 tentang penempatan personel dalam rangka peresmian pembentukan organisasi dan prosedur badan – badan tingkat di kewilayahan Polda Kalteng, termasuk rencana pengadaan Sat Brimob.

           Pada saat bersamaan juga terjadi pergeseran16 prajurit Sat Brimob dari Kompi 5163 Guntung payung yang merupakan cikal bakal terbentuknya Sat Brimob Dit Samapta Polda Kalteng. Pada tanggal 9 Februari 1995 Lettu Pol SUGENG SUPRIYANTO dan Serma SUNGKOWO diangkat menjadi Danki dan Wadanki Brimob Kalteng berdasarkan Telegram Kapolda Kalselteng No. Pol. : TR / 124 / II / 1995.

           Pada tanggal 12 Desember 1995 terbitlah Skep Kapolda Kalteng No. Pol. : Skep / 65 / Ditpers / XII / 1995 tentang penarikan 21 personil jajaran Polda Kalteng direkrut untuk mengawaki susunan Kompi Sat Brimob Dit Samapta Polda Kalteng. Kemudian pada tanggal 18 April 1996 dihadapkan 75 Tamtama lulusan Pusdik Brimob Watukosek untuk ditempatkan di Sat Brimob Dit Samapta Polda Kalteng. Dengan terbentuknya kerangka Kompi maka sesuai Surat Perintah Kapolda Kalteng No. Pol. : Sprin  / 92 / VII / 1996 / Dit Pers  tanggal 12 Juli 1996 diperintahkan salah seorang Pama Polda Kalteng lulusan PTIK angkatan XXXI, Kapten Polisi RACHMAD FUDAIL  menjabat sebagai Komandan Satuan Brigade Brimob Dit Samapta Polda Kalteng.

           Berdasarkan Skep Kapolda Kalteng No. Pol. : Skep / 101 / - Ditpers / VII / 1996 tanggal 18 Agustus 1996 dikeluarkan keputusan untuk merekrut 40 Bintara Polri lulusan Seba PK Polri tahun 1995 / 1996 untuk menjadi Prajurit Sat Brimob. Dengan terjadinya beberapa variasi kriminal masyarakat yang terjadi di tanah air, sehingga peran  dari satuan pemukul Polri perlu dikedepankan. Berdasarkan kebijakan pimpinan Polri pada tahun 1997 Satuan Brimob di seluruh Indonesia mengalami pemekaran. Guna proses menuju ke arah tersebut pada tanggal 24 Desember 1997 dikeluarkan Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Po. : Kep / 11 / XII / 1997  tentang pengesahan Satuan Brimob Daerah dan Mayor Polisi Drs RACHMAD FUDAIL selaku Dansat Brimob Polda Kalteng pertama diperintahkan untuk  melaksanakan validasi Sat Brimob Dit Samapta Polda Kalteng menjadi Sat Brimob Polda Kalteng  yang pelaksanaannya dimulai  tanggal 4 Mei 1998.

           Seiring dengan dimekarkannya Satuan Brimob di seluruh Indonesia, pada tanggal 23 Juni 1997 didatangkan 150 Bintara Remaja lulusan 1996 / 1997 dari beberapa SPN di pulau Jawa sehingga dengan jumlah personel yang telah ada dibentuklah 3 Kompi kerangka yang berkedudukan di Mako Sat Brimobda Kalteng di Palangka Raya, mako Kompi A / 9817 di Bukit Batu tangkiling, mako Kompi B / 9818 di Sampit Kotim dan mako Kompi C / 9819 di Kapuas.

           Dipandang masih kurangnya personel Sat Brimob Polda Kalteng karena semakin beratnya tugas yang harus diemban oleh pasukan pemukul Polri, maka Kapolda Kalteng mengeluarkan Surat Keputusan Kapolda Kalteng No. Pol. : Skep / 16 / VII / 1998 tanggal 16 Juli 1998 tentang penempatan pertama Bintara PK Polri lulusan Dikmaba TA. 1997 / 1998 sebanyak 20 personel pada Sat Brimob Polda Kalteng dan sampai sekarang masih dibutuhkan penambahan personel disebabkan faktor geografis yang ada di Kalimantan Tengah ini sangat luas.

Pucuk pimpinan Sat Brimob Polda Kalteng sampai sekarang ini adalah Sbb :



 1.     MAYOR Drs. A. RAHCMAT FUDAIL (Tahun 1996 s/d 1999)

2.     LETKOL Drs. AGUS SUNARYO (Tahun 1999 s/d 2000)


3.     KOMPOL Drs. RESTU M BUDIYANTO (Tahun 2000 s/d 2004)

4.     KOMPOL Drs. HENY SULISTYA (Tahun 2004)

5.     AKBP Drs. RESTU M BUDIYANTO (Tahun 2004 s/d 2006)

















6.     AKBP Drs. HARIONO (Tahun 2006 s/d 2007)
















7.     AKBP Ir. MOHAMAD ARIFIN (Tahun 2007 s/d Oktober 2009)

8.     AKBP TRI YUNIANTO (Oktober 2009 s/d Nopember 2010)

9.    AKBP AMOSTIAN, S.Ik (Pgs. KASAT BRIMOB Desember 2010s/d Maret     2011)

10.   KOMBESPOL IRIYANTO, S.iK (April 2011 s/d Oktober 2011 )

11.  AKBP ABDUL HASYIM, S.H.M.Si (Wakasat/November 2011 s/d April 2014)

12.   KOMBESPOL ABIYOSO SENO AJI, SIK (Januari 2012 s/d April 2014)

13.   KOMBESPOL ABDUL HASYIM, SH,M.Si ( Mei 2014 Sampai  Sekarang

Ditangan - tangan para pemimpin inilah, Sat Brimob Polda Kalteng berhasil menyelesaikan masalah - masalah yang berkembang di bumi Tambun Bungai ini. Dari masalah kerusuhan Etnis yang sempat menjadi masalah nasional serta penyelesaian masalah - masalah yang termasuk dalam program keberlanjutan kebijakan Kapolri yang diantaranya merupakan kasus yang marak di wilayah hukum Polda Kalteng adalah : ILLEGAL LOGING, ILLEGAL MINING, NARKOBA serta PERJUDIAN.

Sejak berdirinya Sat Brimob Polda Kalteng, telah banyak terlibat di dalam berbagai macam operasi Kepolisian baik yang bersifat insidentil, rutin maupun di bawah kendali pusat diantaranya :

a.            Telah diberangkatkan 2 kompi berturut - turut ke Jakarta dalam Ops’ Mantap Brata IX dan Ops Mantap Brata X BKO Polda Metro Jaya dalam rangka PAM Sidang Istimewa MPR/DPR pada tahun 1998-1999.

b.         Pelibatan 1 kompi dalam Ops’ Hanoin Lorosae tahun 1999-2000 di Timor-Timur       ( jajak pendapat ).

c.       Pelibatan 1 kompi dalam Ops’ Sadar Matoa tahun 2000-2001 di Provinsi  Papua.

d.               Pemberangkatan 4 kompi secara rotasi dalam Ops’ Tegak Rencong dan Ops’ Sadar Meunasah tahun 2003 s/d 2005 di Provinsi NAD, serta

e.               Pelibatan 1 kompi dalam Ops’ Lintas Batas tahun 2005  di Provinsi Sumut.

Dengan  berkembangnya wilayah Polda Kalteng berdasarkan :

a.          Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 01 / I / 2002 tanggal 2 Januari 2002 tentang kebijaksanaan dan strategi Kapolri tahun 2002 s/d 2004.

b.           Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / 27 / IX / 2002 tanggal 27 September 2002 tentang Reformasi Brimob Polri.

c.            Keputusan Kapolri No. Pol.: Kep / 54 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang Validasi Brimob.

d.           Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 59 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang penentuan besaran kekuatan Sat Brimob Polda Kalteng Brimob dan kepangkatan Kasat Brimob.
e.           Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang susunan Organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah.

  
Dislokasi Mako / perkuatan Sat Brimob Polda Kalteng tersebar di 14 Kabupaten / kota yang ada di Kalimantan Tengan dengan uraian sebagai berikut :

Mako Sat Brimob Polda Kalteng      :     Bukit Batu Tangkiling ( Palangka Raya )

Mako Detasemen Gegana                :       Palangka Raya

Mako Subden 1 Den Gegana          :       Bukit Batu Tangkiling ( Palangka Raya )

Mako Detasemen A Pelopor             :     Palangka Raya

Mako Subden 1 Den A Pelopor       :     Palangka Raya

Mako Subden 2 Den A Pelopor       :     Bukit Batu Tangkiling ( Palangka Raya )

Mako Detasemen B Pelopor             :     Sampit ( Kabupaten Kotim )

Mako Subden 1 Den B pelopor        :     Sampit ( Kabupaten Kotim )

Mako Subden 2 Den B Pelopor       :     Pangkalan Bun Kabupaten Kobar


Struktur organisasi Sat Brimob Polda Kalteng disusun berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010, tentang susunan Organisasi  dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah, maka Sat Brimob Polda Kalteng terdiri dari Staf Sat Detasemen Gegana yang terdiri dari 4 (Empat Subden Gegana), Detasemen A Pelopor terdiri dari 4 (Empat Subden Pelopor) dan Detasemen B Pelopor terdiri dari (Empat Subden Pelopor) untuk memback up 14 Kabupaten / kota yang di wilayah hukum Polda Kalteng dengan kekuatan hingga sampai Bulan September 2015 berjumlah 664  personel polri ,2 pns dan 1cpns  ( DSPP 1714 Pers) dan saat ini Sat Brimob Polda Kalteng dipimpin oleh Kasat KOMBESPOL ABDUL HASYIM, SH,M.Si dengan Wakasat AKBP AMOSTIAN, SiK.